This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 26 Oktober 2009

Laju Reaksi

A. KONSEP LAJU REAKSI
1. Pengertian laju reaksi
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya
petasan, adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan
besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-
peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat.
Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan)
menjadi hasil reaksi (produk).
Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi
per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan
waktu.



Berdasarkan grafik diatas, maka:
Laju reaksi = – = +Δ[Produk]
Δt
= v pereaksi = v produk
Di mana:
[Pereaksi] = konsentrasi pereaksi (mol/Liter)
[Produk] = konsentrasi produk (mol/Liter)
Δ t = perubahan waktu (detik)
v = laju reaksi (M/detik)
(Tanda negatif menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi berkurang, sedangkan tanda
positif menunjukkan bahwa konsentrasi produk bertambah)

2. Molaritas larutan (M) dan penggunaannya
Reaksi zat dalam bentuk larutan sering dipengaruhi oleh perbandingan komponen
penyusun larutan. Larutan biasanya disebut encer, bila mengandung sedikit zat terlarut.
Encer pekatnya larutan disebut konsentrasi.
Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dengan mol/liter.detik. Molaritas (mol/
liter) adalah ukuran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter
larutannya.
Molaritas (M) =
Atau:
Molaritas (M) = ×

Contoh soal:
Berapa molaritas larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 49 gram H2SO4 (Mr =
98) dalam air sampai volume 200 mL?
Jawab:
Molaritas (M) = × 1000
vol
zat larut = × = 2,5 mol/ Liter (M)
larutan

Adakalanya, larutan yang tersedia di laboratorium adalah larutan-larutan yang
konsentrasinya sangat tinggi (larutan pekat), sehingga bila kita memerlukan larutan
dengan konsentrasi rendah maka kita perlu mengencerkannya terlebih dahulu.
Pengenceran adalah penambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan yang pekat
untuk mendapatkan larutan baru yang konsentrasinya lebih rendah. Jumlah mol sebelum
pengenceran harus sama dengan jumlah mol setelah pengenceran, sehingga:


Dimana:
M1 = konsentrasi molar awal
V1 = volume larutan awal
M2 = konsentrasi molar setelah pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
n2 = konsentrasi molar setelah pengenceran
n2 = volume larutan setelah pengenceran

B. PERSAMAAN LAJU REAKSI

Hubungan kuantitatif antara perubahan konsentrasi dengan
laju reaksi dinyatakan dengan Persamaan Laju Reaksi atau
Hukum Laju Reaksi.
Untuk reaksi:
pA + qB rC
maka bentuk umum persamaan lajunya adalah:
v = k [A]m [B]n
dimana:
v = laju reaksi (mol/ Liter. s)
k = tetapan laju reaksi
m = orde/tingkat reaksi terhadap A
n = orde/tingkat reaksi terhadap B
[A] = konsentrasi awal A (mol/ Liter)
[B] = konsentrasi awal B (mol/ Liter)
Tingkat reaksi (orde reaksi) tidak sama dengan koefisien reaksi. Orde reaksi hanya
dapat ditentukan melalui percobaan. Tingkat reaksi total adalah jumlah tingkat reaksi
untuk setiap pereaksi.
Orde reaksi total = m + n
Orde reaksi menunjukkan hubungan antara perubahan konsentrasi pereaksi dengan
perubahan laju reaksi. Hubungan antara kedua besaran ini dapat dinyatakan dengan
grafik orde reaksi.
• Pada reaksi orde nol, laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi.


• Pada reaksi orde satu, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi
Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih
cepat dari semula, dst.

• Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan
konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali
maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali lipat dari semula.

Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya
menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :
dimana x = orde reaksi

Kamis, 11 Juni 2009

Menghitung IP Address dengan Cepat

Jika anda ingin menjadi seorang Network Administrator salah tiga syarat utamanya adalah memahami TCP/IP tidak hanya secara Konsep tetapi juga Desain dan Implementasinya.
Dalam tutorial ini saya ingin membagi pengertian yang saya pahami dalam menghitung IP Adress secara cepat.

Kita mulai ... lebih cepat lebih baik...

Mungkin anda sudah sering men-setting jaringan dengan protokol TCP/IP dan menggunakan IP Address 192.168.0.1, 192.168.0.2, 192.168.0.3, ...dst dengan netmask (subnet) 255.255.255.0 . Namun pernahkah terpikir untuk menggunakan IP selain IP tersebut ? misalnya :

192.168.100.1 netmask 255.255.255.248 atau
192.168.50.16 netmask 255.255.255.240 ...???

Teori Singkat & Umum
Untuk mempelajari IP diperlukan pengetahuan tentang Logika dan Sitem Bilangan Biner. Tentang bagaimana cara mengkonversi bilangan Biner ke dalam bilangan Decimal atau menjadi BIlangan HexaDecimal, silahkan baca tutorial Sistem Bilangan Logika [Not Finished Yet] yang juga saya tulis dalam bentuk ringkasan. IP Address yang akan kita pelajari ini adalah IPv.4 yang berisi angka 32 bit binner yang terbagi dalam 4x8 bit.
Conto :

8 bit 8 bit 8 bit 8 bit
192.168.0.1 -> 1 1 0 0 0 0 0 0 . 1 0 1 0 1 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 1
192 . 168 . 0 . 1

Hal yang perlu dipahami dalam penggunaan IP Address secara umum adalah sebagai berikut :
Kelas IP

IP Address di bagi menjadi 5 kelas yakni A, B, C, D dan E. Dasar pertimbangan pembagian kelas ini adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP Address.
# Kelas A

Kelas A ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

Bit Pertama : 0
Net-ID : 8 bit
Host-ID : 24 bit
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx - 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214

Note : 0 dan 127 dicadangkan, 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 biasanya dipakai untuk localhost.
# Kelas B
Kelas A ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

2 Bit Pertama : 10
Net-ID : 16 bit
Host-ID : 16 bit
Range IP : 128.xxx.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532

# Kelas C

3 Bit Pertama : 110
Net-ID : 24 bit
Host-ID : 16 bit
Range IP : 192.xxx.xxx.xxx - 223.255.255.255
Jumlah IP : 254

# Kelas D

4 Bit Pertama : 1110
Byte Inisial : 224 - 247

Note : Kelas D ini digunakan untuk keperluan multicasting dan tidak mengenal adanya Net-ID dan Host-ID
# Kelas E

4 Bit Pertama : 1111
Byte Inisial : 248 - 255

Note : Kelas E ini digunakan untuk keperluan Eksperimental
-> Network ID (Net-ID)
Adalah IP address yang menunjukkan Nomor Jaringan (identitas segmen)
Conto :

1. Sebuah segmen dengan IP range 192.168.0.0 - 192.168.0.255 netmask 255.255.255.0 maka Net-ID nya adalah 192.168.0.0.
2. Sebuah jaringan dengan IP range 192.168.5.16 - 192.168.5.31/28 maka Net-ID nya adalah 192.168.5.16

Note : Net-ID adalah IP pertama dari sebuah segmen. Dalam implementasinya IP ini tidak dapat digunakan pada sebuah host.
-> IP Broadcast
Adalah IP address yang digunakan untuk broadcast. Dari conto di atas maka IP Broadcast nya adalah 192.168.0.255 .

Note : IP Broadcast adalah IP terakhir dari sebuah segmen (kebalikan dari Net-ID). Dalam implementasinya IP ini juga tidak dapat digunakan pada sebuah host.
-> Subnet Mask (Netmask)
# Adalah angka binner 32 bit yang digunakan untuk : membedakan Net-ID dan Host-ID
# menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar

Kelas A : 11111111.00000000.00000000.00000000 = 255.0.0.0
Kelas B : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
Kelas C : 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0

Conto :
sebuah segmen dengan IP range 192.168.0.0 - 192.168.0.255 maka Netmask nya adalah : 255.255.255.0 .
-> Prefix
Adalah penulisan singkat dari sebuah Netmask. Dari conto juga maka prefix nya adalah 24 maka menuliskan prefix-nya 192.168.0.0/24
-> Jumlah IP yang tersedia
Adalah jumlah IP address yang tersedia dalam sebuah segmen (blok). Dari conto di atas maka Jumlah IP yang tersedia sebanyak 256 (192.168.0.0 - 192.168.0.255)

Note : Dalam implementasinya tidak semua IP yang tersedia dapat digunakan karena ada 2 IP yang akan digunakan sebagai Net-ID dan Broadcast..
-> Jumlah Host
Adalah jumlah dari IP address yang dapat dipakai dalam sebuah segmen. Dari conto di atas maka jumlah host-nya adalah 254 (192.168.0.1 - 192.168.0.254). IP 192.168.0.0 sebagai Net-ID dan 192.168.0.255 sebagai Broadcast-nya.

Note : Jumlah Host = Jumlah IP yg tersedia - 2
-> IP Public
Adalah IP address yang dapat dikenali di jaringan internet.
Conto :
202.95.144.4, 64.3.2.45, 4.2.2.1 dst

Note : IP Public akan kita dapatkan jika kita berlangganan Leased Line.
-> IP Private
Adalah IP address yang hanya dapat dikenali di jaringan local (LAN).
Conto :
192.168.1.1, 192.168.0.5, 192.168.10.200 dst

Note : IP Private dapat kita gunakan semau kita untuk membangun LAN tanpa harus berlangganan Internet seperti Leased Line.

Memulai Perhitungan
Perhatikan kombinasi angka dibawah ini :

Cara membaca :
Kombinasi angka tersebut adalah untuk netmask 255.255.255.0 yang apabila di konversi ke Bilangan Biner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000. Kita ambil 8 bit terakhir yaitu .00000000.
Apabila pada kolom pertama di beri nilai '1' dan yg lainnya bernilai '0' ( .10000000 ) maka

1. Jumlah IP yang kita miliki (tersedia) sebanyak 128 nomor
2. Netmask yang harus dipakai adalah 255.255.255.128
3. Kita dapat menuliskan IP tersebut 192.168.0.0/25 dengan 25 sebagai nilai prefix-nya.
4. Jumlah segmen yang terbentuk sebanyak 2 yaitu

192.168.0.0 - 192.168.0.127 -> sesuai dgn point 1. IP yang tersedia sebanyak 128 buah tiap segmen
192.168.0.128 - 192.168.0.255

5. Jumlah IP yang dapat dipakai untuk host sebanyak 126 setelah dikurangi dengan Net-ID dan Broadcast .

Sekarang dapatkah Anda mencari seperti 5 point sebelumnya apabila 3 bit pertama di beri nilai '1' ?

Latihan

* Saya memiliki IP sebagai berikut :

A. 192.168.0.10/28
B. 192.168.0.15/netmask 255.255.255.240
C. 192.168.0.16/28
D. 192.168.0.20 netmask 255.255.255.240
E. 192.168.0.20/28
F. 192.168.0.9/30
G. 192.168.0.11/255.255.255.250

Pertanyaan :

1. Manakah IP yang dapat saling berhubungan (berada dalam segmen yang sama) ?
2. Berapakah netmask untuk IP A,C,E,F ?
3. Berapakah nilai prefix untuk IP B,D,G ?
4. Manakah IP yang tidak dapat digunakan dalam jaringan, dan apa sebabnya ?
5. Berapa range untuk masing-masing IP ?
6. Bagaimana cara menguji konektivitas masing-masing IP ?

Referensi :

1. TCP/IP Standart, Deain dan Implementas (Onno W. Purbo)
2. Google.com
3. Pengalaman ngeset IP..
Hanya ini yang dapat aku persembahkan, mohon maaf jika masih banyak kesalahan... Selamat belajar...

Rabu, 03 Juni 2009

Membuat POE sederhana untuk Wifi Access Point


Membuat POE sederhana untuk Wifi Access Point

POE atau Power Over Ethernet digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke perangkat seperti Wifi Access Point yang Outdoor. Biasanya sebuah AP sudah dilengkapi dengan POE khusus dari pembuatnya. Tetapi jika kita memodifikasi AP Indoor diletakkan di Outdoor, tentu saja AP Indoor tidak dilengkapi dengan POE. Bisa anda bayangkan bagaimana membuat kabel listrik yang ditarik sampai keatas tower. Belum lagi resiko yang ditimbulkan oleh listrik.

Bagaimana Prinsip Kerja POE ?

Jika dilihat dari gambar diatas, POE yang sebenarnya adalah seperti yang ditunjukan oleh gambar 1. Sedangkan yang kedua adalah POE yang akan kita buat nantinya.

Bagaimana caranya untuk membuat POE gratisan ?

Pertama yang perlu kita ketahui adalah mengerti dengan susunan Kabel UTP yang terhubung ke AP. Biasanya sebuah kabel UTP yang hanya digunakan untuk transmit dan receive data adalah kabel bernomor 1, 2, 3, 6. Jadi kabel yang bernomor 4, 5, 7, dan 8 tidak digunakan. Pada kabel inilah nantinya arus listrik dialirkan.

Jika telah memahami urutan warna kabel diatas, kita tinggal membelah kulit dari kabel UTP di kedua sisi.

Jika sudah, ambil adaptor dari AP yang ada, kemudian potonglah kabel adaptor tersebut. Bagian yang terdapat adaptornya akan dipasangkan pada sisi kabel yang berada dibawah. Sedangkan kabel yang terdapat konektor power dipasangkan diatas atau dekat dengan AP nya. Sambungkan pin 4, 5 pada DC (+) Positif, dan pin 7, 8 pada DC (-) Negatif.

Kemudian isolasi dengan bagus. Atau biar lebih aman gunakan isolasi rubber. Karena sambungan ini tidak boleh kena air.

Setting dan konfigurasi Router Mikrotik

SKENARIO


LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET

Untuk LAN, kita menggunakan ip address class C, dengan network 192.168.10.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.10.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.

Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”

1. Set IP untuk masing² ethernet card

ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 (public)

ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 (local)

Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:

ip address print


Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar

ping 192.168.1.1
ping 192.168.10.10

2. Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1

3. Setting DNS

ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes

Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.

Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar

4. Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading

Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar

5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..
* Membuat IP Address Pool

ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254

* Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155

* Menambahkan Server DHCP

ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener

6. Management Bandwidth

Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control, idea: (saya menggunakan simple que supaya lebih mudah ;

queue simple add name=”Billing” target-address=192.168.10.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local queue=default priority=8 limit-at=16000/32000 max-limit=16000/64000

queue simple add name=”Kasir” target-addresses=192.168.10.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local parent=Shaping priority=8 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/256000 total-queue=default

Lanjutkan perintah tersebut untuk semua client yang ingin di limit bnadwithnya.

7. Graphing

Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.

tool graphing set store-every=5min

Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.

tool graphing interface add interface=all store-on-disk=yes

Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:

http://192.168.10.1/graphs/

Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut
Selamat Mencoba

Setting speedy pake mikrotikOS


Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:


LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET


Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.


Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”

Set IP untuk masing²ethernet card


ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1

ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2


Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:


ip address print


Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar

ping 192.168.1.1

ping 192.168.0.10

Menambahkan Routing

ip route add gateway=192.168.1.1

Setting DNS

ip dns set primary-dns=202.134.2.5 allow-remote-requests=yes

ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes


Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka

DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.

Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar

Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading

Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1


Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar

DHCP (DynamicHost Configuration Protocol)


Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..


Membuat IP Address Pool

ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254

Menambahkan DHCP Network

ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dns-server=202.134.0.5,202.134.0.155


Menambahkan Server DHCP

ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool


Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener

Bandwidth Control

Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control

Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik

Kondisinya seperti ini:

Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps.


Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.

Perhitungan untuk masing² klien seperti ini:

Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps

Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps

Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps

Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps

Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:

Tandai semua paket yg asalnya dari LAN


ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=Clients-con chain=prerouting


ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packet-mark=Clients chain=prerouting

Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload


queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 max-limit=38912

queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 max-limit=6144


Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online.

Graphing

Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.


tool graphing set store-every=5min


Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.


tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes


Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:

http://192.168.0.1/graphs/

Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.


Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada setting penambahan NAT ( masquerade ) saja. Karena menurut saya DHCP yang sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? hehehhee… ok semoga berguna semuanya.

Setting PC Router dengan Mikrotik

1. Setting PC Router dengan Mikrotik

Saya mengumpulkan dari berbagai sumber tutorial mengenai konfigurasi mikrotik sebagai dial up speedy. Untuk konfigurasi modem sebagai bridging, dianggap kita tinggal menggunakan, dengan konfigurasi VPI/VCI = 0/35, anda bisa melakukan konfigurasi ini melalui konfigurasi

modem menggunakan browser dengan alamat 192.168.1.1 (rata-rata modem menggunakan user name & password = admin) pada modem

tertentu mungkin user name, password dan alamat IP yang digunakan untuk mengakses modem akan berbeda.

Pastikan alamat IP Gateway dari Speedy anda sebelumnya, anda bisa melakukan koneksi dial up melalui OS Windows, setelah terkoneksi ke

speedy, jalankan dari DOS PROMPT command berikut ” route print” (tanpa tanda petik), yang nantinya akan digunakan pada konfigurasi IP

gateway di mikrotik.

Berikut ini adalah konfigurasi speedy yang saya dapatkan

Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:

LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET

Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 –

192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP

kita set 192.168.1.1/24.

Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”
Set IP untuk masing²ethernet card
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:
ip address print

Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi

IP Anda sudah benar
ping 192.168.1.1
ping 192.168.0.10

Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1

Setting DNS
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes

Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.

Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:
ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar

Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN

ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar

DHCP (DynamicHost Configuration Protocol)
Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual.

Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..

Membuat IP Address Pool
ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254

Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155

Menambahkan Server DHCP
ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool

Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi,

settingannya udah bener

Bandwidth Control

Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau

bandwidth control

Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik
Kondisinya seperti ini:

Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari

estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps.

Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps.
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.
Perhitungan untuk masing² klien seperti ini:
Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps
Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps
Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps
Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps

Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN

ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=Clients-con chain=prerouting
ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packet-mark=Clients chain=prerouting

Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload
queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 max-limit=38912
queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 max-limit=6144

Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg

online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online.
Graphing

Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan
pada PC Mikrotik kita.

tool graphing set store-every=5min

Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.

tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes

Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: http://192.168.0.1/graphs/

Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.
sumber:harimurti.or.id

Setting LAN SMKN1 Cibinong


Dari Bulan awal Mei 2009 sampai bulan juni sekarang , bersama siswa dan rekan2 guru dan teknisi , mempersiapkan sistem Jaringan Di SMKN1 Cibinong
1. Server DI ICT terdiri dari POP, WEB SERVER , MAIN
2. KOneksi Ke Semua LAB di Bengkel TI terdiri dari :
a.Lab Admin 20PC, LAb Software 20PC,Lab hardware 20PC, Lab Jar 20PC danLab MM 20PC
b. R.16 25 PC dan Revit /RPL 40 PC serta Hotspot di SMKN 1 Cibinong
Total 165 PC terkoneksi Intanet (Moodle) dan Internet
3. Semua peralatan di maksimalkan
4. Semoga ini dapat digunakan terus, hingga berjalan SIM ( Sistem Informasi Manajemen) di sekolah kita ini
Nanti disertakan layout dan settingnya agar perawata / mentenacenya tidak terganngu
Terima Kasih Kepada semua pihak , Guru, alumni, Siswa yang telah membantu dengan tulus.
YES YES TKJ, TKJ IS THE BEST

Senin, 25 Mei 2009

Cara setting router di debian 4.0

Cara Setting Router dengan Debian 4
Pertama-tama install debian anda dengan installan Base System. Jangan lupa menuruti permintaan Install Wizard untuk scan 9 keping CD (Penting dalam database systemnya). Setelah installasi selesai, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. .:: Set IP Address eth0 dan eth1.
Pengsian berdasarkan asumsi sebagai berikut;
eth0 terhubung ke jaringan lokal / client internet
eth1 terhubung ke Modem ADSL atau WiFi dengan ip 10.1.1.1
Set eth0 dengan ip 192.168.0.254 dan eth1 10.1.1.2
# vi /etc/network/interfaces

auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.0.254
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.1.255
auto eth1
iface eth1 inet static
address 10.1.1.2
netmask 255.255.255.0
broadcast 10.1.1.255
gateway 10.1.1.1
2. ..::Install Bind 9 sebagai DNS server.
# apt-get install bind9
setelah selesai terinstall lakukan setting:
# vi /etc/bind/named.conf
masukkan perintah ;
// add entries for other zone below here
zone “domain yang diinginkan” IN {
type master;
file “db.domain”;
};
zone “0.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “db.ip”;
};
*lalu buat file db.domain dan db.ip , letak posisi file di /var/cache/bind/
.::db.domain
; chuprex.net
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
IN A 192.168.0.254
ns1 IN A 192.168.0.254
mail IN A 192.168.0.2 ; We have our mail server somewhere else.
www IN A 192.168.0.254
client1 IN A 192.168.0.1 ; We connect to client1 very often.
.:: db.ip
; chuprex.net
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
ns1 IN PTR 192.168.0.254
254 IN PTR ns1
254 IN PTR ns1.chuprex.net
** Setting file resolv.conf , posisi di /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.0.254
domain chuprex.net
domain www.chuprex.net
**setelah itu restart bind
/etc/init.d/bind9 restart
2. ..:: Sekarang saatnya edit Routing Setting :
**Edit file ipv4_forward untuk memForwardkan ip dari 2 eth.
#vi /etc/network/options
ip_forward = yes
spoofprotect = yes
syncookies = no
**Masukkan rule iptables untuk share internet dari eth1 ke eth0.
#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 -j MASQUERADE
untuk mempermanenkan rule iptables, jangan lupa menyimpannya.
#iptables-save
Setting router sederhana sudah selesai. restart network :
**:: Restart setting network anda.
#/etc/init.d/networking restart

Setting Router Untuk Warnet


Ditulis oleh kang deden di/pada 1 Februari, 2007
Tutorial setting Router buat Warnet,kira-kira kayak gini konfigurasi yang sekarang akan dibahas :
warnet.gif
Pertama yang harus di lakukan adalah mensetting mgw(main gateway) supaya bisa connect ke internet
Sebelum Mensetting :
1.Minta IP public ke ISP lengkap dengan netmask,broadcast dan dns nya
misalnya :
RANGE : 202.159.121.0/29
IP : 202.159.121.2
GATEWAY : 202.159.121.1
Nemast : 255.255.255.248
broadcast : 202.159.121.7
DNS1 : 202.159.0.10
DNS2 : 202.159.0.20
berarti kita mendapatkan ip 5 buah dari 202.159.121.2 – 202.159.121.6
2.Menentukan IP local yang akan kita gunakan buat client
Setting IP MGW :
1.[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysconfig/network
lalu isi dengan :
NETWORKING=yes
HOSTNAME=mgw.domain.com
GATEWAY=202.159.121.1
lalu simpen dengan menekan :wq
2.Menconfigurasi IP eth0(default)
[root@mgw root]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
lalu isi dengan :
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=202.159.121.2
BROADCAST=202.159.121.7
NETMASK=255.255.255.249
ONBOOT=yes
USERCTL=no
lalu simpen dengan menekan :wq
3.Setting dns resolve
[root@mgw root]$ vi /etc/resolve.conf
lalu isi dengan nameserver dari isp kita tadi :
nameserver 202.159.0.10
nameserver 202.159.0.20
lalu simpen dengan menekan :wq
4.Setting ip_forwarding
[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
atau kalau gak ada net.ipv4.ip_forward = 0 tambahin net.ipv4.ip_forward = 1
simpen dengan menekan :wq
5.restart network
[root@mgw cachak]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
[root@www root]#chkconfig –level 2345 network on
[root@www root]#
6.testing dengan ngeping ke default gateway 202.159.121.1
[root@mgw cachak]$ ping 202.159.121.1
PING 202.159.121.1 (202.159.121.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms
— 202.159.121.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms
7.testing untuk ngeping google.com untuk ngecek dns nya
kalau muncul :
PING google.com (216.239.39.99) 56(84) bytes of data.
berarti dns kita untuk mgw dah bekerja, tapi kalau muncul :
ping: unknown host google.com
berarti dns yang kita isikan di /etc/resolve.conf masih salah,silahkan cek lagi ke ISP nya )
nah bereskan sudah setting IP untuk mgw nya )
supaya mgw ini bisa sekaligus di gunakan sebagai ns server oleh client maka harus di install daemon bind atau daemon nameserver yang lain
ataukalau sudah ada tinggal idupin Bind nya
[root@www root]# /etc/init.d/named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
[root@www root]#chkconfig –level 2345 named on
[root@www root]#
misalnya ip ke client adalah :
192.168.0.1/24
IP : 192.168.0.1
netmask : 255.255.255.0
broadcast : 192.168.0.255
RANGE IP CLIENT : 192.168.0.2-192.168.0.254
Setting ip untuk eth1 (yang ke client)
1.memberi IP 192.168.0.1 di eth1
[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
lalu isi dengan :
DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
IPADDR=192.168.0.1
NETMASK=255.255.255.0
BROADCAST=192.168.0.255
ONBOOT=yes
USERCTL=no
lalu simpen dengan menekan :wq
2.Restart networknya
[root@mgw root]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]
3.Testing dengan cara ping ip eth1
[root@mgw cachak]$ ping 192.168.0.1
PING 192.168.0.1 (192.168.0.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms
— 192.168.0.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms
Tinggal Setting IP computer client dengan ketentuan di bawah ini :
IP : 192.168.0.2 – 192.168.0.254
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1
misal :
Client01
===============================
IP : 192.168.0.2
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1
Client02
===============================
IP : 192.168.0.3
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1
dan seterusnya sesuai banyaknya client,yang berubah hanya IP
untuk client windows maka setting IP di bagian Start Menu/Setting/Control Panel/Network
setelah di setting ip client, maka coba ping ke 192.168.0.1 dari client,kalau berhasil berarti client dan MGW nya sudah tersambung.
Setting MGW supaya client bisa internat dengan menggunakan NAT
1.Matikan iptablesnya
[root@mgw root]# /etc/init.d/iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]
[root@mgw root]#
2.Tambahkan iptables untuk Source NAt sesuai dengan ip di eth0
[root@mgw root]# /sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.0.0/24 -j SNAT –to-source 202.159.121.2
[root@mgw root]# /sbin/iptables-save > /etc/sysconfig/iptables
[root@mgw root]# /etc/init.d/iptables restart
Flushing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Clearing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Applying iptables firewall rules: [ OK ]
[root@mgw root]# iptables-save
SNAT sudah,SNAT disini standar sekali dan gak ada proteksi
untuk mengetest nya kita browser di client lalau buka google.com, kalau jalan berati kita sudah

Cara setting router

Cara Setting Router

10 07 2007
Saat memindah file-file dari harddisk saya ngga’ sengaja menemukan tutorial lama yang sebelumnya pernah buat acuan pas dulu pertama kali install router dengan Fedora Core 4
Kali aja bisa berguna buat yang masih awam tentang cara setting router.
Langkah pertama Fedora Core (sebagai contoh) diinstall dengan memilih opsi routerbox, karena kita ngga’ membutuhkan sistem yang lainnya.
Seterusnya langkah-langkahnya sebagai berikut :
Pertama yang harus di lakukan adalah mensetting mgw(main gateway) supaya bisa terkoneksi ke internet
Sebelum Mensetting :
Topologi
eth0
|main router|
eth1
|
hub
|
all client
Minta IP public ke ISP lengkap dengan netmask,broadcast dan dns nya
misalnya :
RANGE : 202.159.121.0/29
IP : 202.159.121.2
GATEWAY : 202.159.121.1
Nemast : 255.255.255.248
broadcast : 202.159.121.7
DNS1 : 202.159.0.10
DNS2 : 202.159.0.20
berarti kita mendapatkan ip 5 buah dari 202.159.121.2 – 202.159.121.6
1. Menentukan IP local yang akan kita gunakan buat client
Setting IP MGW :
a.[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysconfig/network
lalu isi dengan :
NETWORKING=yes
HOSTNAME=mgw.domain.com
GATEWAY=202.159.121.1
lalu simpan dengan menekan :wq
2. Menconfigurasi IP eth0(default)
[root@mgw root]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
lalu isi dengan :
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=202.159.121.2
BROADCAST=202.159.121.7
NETMASK=255.255.255.249
ONBOOT=yes
USERCTL=no
lalu simpan dengan menekan :wq
3. Setting dns resolve
[root@mgw root]$ vi /etc/resolve.conf
lalu isi dengan nameserver dari isp kita tadi :
nameserver 202.159.0.10
nameserver 202.159.0.20
lalu simpan dengan menekan :wq
4. Setting ip_forwarding
[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
atau kalau nggak ada net.ipv4.ip_forward = 0 tambahin net.ipv4.ip_forward = 1
simpan dengan menekan :wq
5. Restart network
[root@mgw cachak]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
[root@www root]#chkconfig –level 2345 network on
[root@www root]#
6. Testing dengan ngeping ke default gateway 202.159.121.1
[root@mgw cachak]$ ping 202.159.121.1
PING 202.159.121.1 (202.159.121.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms
— 202.159.121.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms
7. Testing untuk ping google.com untuk ngecek dns-nya kalau muncul :

PING google.com (216.239.39.99) 56(84) bytes of data.

berarti dns kita untuk mgw dah bekerja, tapi kalau muncul :
ping: unknown host google.com
berarti dns yang kita isikan di /etc/resolve.conf masih salah,silahkan cek lagi ke ISP nya
nah bereskan sudah setting IP untuk mgw nya
supaya mgw ini bisa sekaligus di gunakan sebagai ns server oleh client maka harus di install daemon
bind atau daemon nameserver yang lain
atau kalau sudah ada tinggal mengaktifkan Bind nya
[root@www root]# /etc/init.d/named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
[root@www root]#chkconfig –level 2345 named on
[root@www root]#
misalnya ip ke client adalah :
192.168.0.1/24
IP : 192.168.0.1
netmask : 255.255.255.0
broadcast : 192.168.0.255
RANGE IP CLIENT : 192.168.0.2-192.168.0.254
Setting ip untuk eth1 (yang ke client)

1. Memberi IP 192.168.0.1 di eth1
[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
lalu isi dengan :
DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
IPADDR=192.168.0.1
NETMASK=255.255.255.0
BROADCAST=192.168.0.255
ONBOOT=yes
USERCTL=no
lalu simpen dengan menekan :wq
2. Restart networknya
[root@mgw root]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]
3. Testing dengan cara ping ip eth1
[root@mgw cachak]$ ping 192.168.0.1
PING 192.168.0.1 (192.168.0.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms
— 192.168.0.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms
Tinggal Setting IP computer client dengan ketentuan di bawah ini :
IP : 192.168.0.2 – 192.168.0.254
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1
misal :
Client01
===============================
IP : 192.168.0.2
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1
Client02
===============================
IP : 192.168.0.3
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1
dan seterusnya sesuai banyaknya client,yang berubah hanya IP
untuk client windows maka setting IP di bagian Start Menu/Setting/Control Panel/Network
Setelah di setting ip client, maka coba ping ke 192.168.0.1 dari client,kalau berhasil berarti
client dan MGW nya sudah tersambung.
Setting MGW supaya client bisa internat dengan menggunakan NAT
1. Matikan iptablesnya
[root@mgw root]# /etc/init.d/iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]
[root@mgw root]#
2. Tambahkan iptables untuk Source NAt sesuai dengan ip di eth0
[root@mgw root]# /sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.0.0/24 -j SNAT –to source 202.159.121.2

[root@mgw root]# /sbin/iptables-save > /etc/sysconfig/iptables
[root@mgw root]# /etc/init.d/iptables restart
Flushing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Clearing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Applying iptables firewall rules: [ OK ]
[root@mgw root]# iptables-save
SNAT sudah,SNAT disini standar sekali dan gak ada proteksi
untuk mengetest nya kita browser di client lalu buka google.com, kalau jalan berarti kita sudah

Sabtu, 23 Mei 2009

Cara Menginstall Blue - Link BL -U80G

1. Pertama persiapkan sebuah wireless USB sesudah itu sambungkan ke komputer anda. (Di sini saya memakai merk BLUE-LINK Model No : BL-U8OG)
2.
Setelah anda masukkan sebuah wireless windows akan meminta Driver dari wireless tersebut.


3. Setelah muncul gambar di atas pilih “No, not this time” Kita akan menginstall drivernya secara manual.
4. Untuk menginstall Driver USB wireless tersebut masukkan CD Drivernya yang di sertakan bersama wireless di dalam kemasan.
5. Setelah itu Klik ganda CD tersebut dan pilih folder “BL-U8OG” (karena di sini itulah merk yang saya pakai). Setelah itu Buka Folder “IS_AP_STA_7x_D-1.3.0.0_VA-3.1.4.0_2500_D-2.1.1.0_VA-3.1.0.0_RU-2.1.1.0_VA-2.1.1.0_AU-2.0.0.0_VA-2” dan klik ganda icon setup untuk menginstall driver wirelessnya.

6. Maka akan Muncul tampilan seperti ini :

7. Klik “Next” lalu akan muncul tampilan seperti ini :



8. Pilih “Next” dan kemudian akan muncul gambar seperti ini :


9. Dan kemudian Klik “install”






10. kemudian akan muncul Loading setup di bawah ini :






11. Dan muncul gambar seperti ini :

12. Lalu Klik “Finish”